Jumat, 20 April 2012

BAB I

        PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Permainan bola basket merupakan olahraga yang cukup digemari dan mulai memasyarakat di kalangan umum. Dewasa ini olahraga bola basket berkembang dengan pesat, Hal ini dapat dibuktikan dengan makin banyak berdirinya klub atau kegiatan di lingkungan sekolah dan juga banyak diselenggarakannya kejuaraan bola basket yang bersifat daerah, Nasional dan Internasional. Bola basket adalah olahraga untuk semua orang. Walaupun bola basket adalah olahraga yang kebanyakan dimainkan oleh anak muda dengan pemain terbanyak pria remaja, Namun bola basket dimainkan oleh pria maupun wanita dari segala usia dan ukuran tubuh bahkan oleh mereka yang cacat. Jenis
olahraga ini melibatkan banyak orang. Walaupun bola basket ditemukan sebagai
olahraga dalam ruangan (indoor sport), Namun sekarang dimainkan baik di dalam maupun luar ruangan.
      Di sekolah SMK Telkom Banjarbaru, bola basket merupakan pelajaran ekstrakurikuler yang telah lama dikembangkan, setiap pemain bola basket harus menguasai teknik dasar bermain bola basket seperti: Passing, Dribbling, shooting Footwork, Pivot”. Salah satu teknik dasar yang penting yang harus dikuasai dalam permainan bola basket adalah lay up shoot. lay up shoot merupakan tembakan yang sangat efektif dimana seorang pemain basket posisi saat menembak jaraknya lebih dekat dengan keranjang, maka perlu dimahirkan untuk menjadi penguasaan pada pemain bola basket, umumnya pemain yang sudah baik melakukan lay up shoot dengan sempurna karena melakukan teknik dasar lay up shoot dengan benar
yaitu dengan lompat–langkah–lompat (diawali baik dari lompat kaki kanan atau kaki kiri ). Dilihat dari awalan lay up dapat dibagi dalam :
1. Melalui operan atau passing dari teman
2. Menggiring atau mendribel bola.
Guna mendapatkan hasil lay up shoot yang baik dibutuhkan kekuatan otot kaki yang bekerja secara terkoordinasi dimulai dari pangkal paha sampai betis yang dapat menghasilkan gerakan eksplosif atau daya ledak yang maksimal. Menurut Imam Sodikun (1992:64) Tembakan lay up shoot adalah tembakan yang dilakukan pada jarak yang sedekat-dekatnya dengan ring basket.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dilapangan siswa yang mengikuti ektrakurikuler bola basket di SMK Telkom Banjarbaru kurang memiliki kemampuan lay up shoot dengan baik yang tampak pada setiap pelajaran ektrakurikuler yang di ikutinya. Oleh karena itu faktor pendukung lay up shoot  pada siswa SMK Telkom Banjarbaru masih perlu dikaji.
Beberapa faktor di atas dapat menghambat terbentuknya keterampilan bermain bola basket tentang kemampuan lay up shoot, dimana  kemampuan lay up shoot itu mempunyai unsur  kelincahan, kecepatan, serta koordinasi yang dijelaskan Wahjoedi (2000:61). Adapun faktor yang ditemui pada siswa SMK Telkom Banjarbaru, waktu pembelejaran ektrakurikuler  adalah sebagian pemain yang memiliki tinggi badan dan daya ledak otot tungkai yang masih kurang maksimal dalam melakukan hasil lay up shoot, karena sering terjadinya kesalahan dalam kata lain bola tersebut tidak masuk atau keluar dari ring.
    Teknik dasar permaian seperti teknik lay up shoot untuk memasukkan bola  kesasaran berupa ring atau keranjang mengunakan tangan. Teknik ini harus dikuasai dikarenakan hasil akhir atau kemenangan dalam permainan bola basket ditentukan oleh banyaknya hasil bola yang masuk ke ring basket atau keranjang.                                Agar dapat melakukan atau menguasai teknik tersebut, Perlu juga ditunjang dengan faktor fisik yang memadai, Seperti tinggi badan dan daya ledak otot tungkai  pada saat melakukan lay up shoot dalam permainan bola basket disamping teknik, taktik/strategi, dan ketrampilan lainnya, yang masih belum maksimal. Berkenaan dengan itu dapat diduga ada kaitan yang erat berdasarkan paparan masalah diatas berkenaan dengan tinggi badan daya ledak otot tungkai terhadap  kemampuan lay up shoot   agar menjadi jelas hasilnya.
Terhadap kondisi yang ada, perrmasalahan yang muncul sehingga perlu solusinya, yaitu  berkenaan dengan faktor-faktor fisik berupa tinggi badan  dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lay up shoot dalam olahraga bola basket dapat dicarikan solusinya. Dari alasan tersebut, sehingga cukup relevan apabila peneliti ingin meneliti tentang ‘Kontribusi tinggi badan dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lay up shoot dalam permainan bola basket pada SMK Telkom Banjarbaru.
B.    Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tadi dapat diidentifikasikan berbagai macam permasalahan, antara lain :
1.    Keadaan fisik para pemain bola basket siswa putera di SMK Telkom Banjarbaru.
2.    Kemampuan daya ledak otot tungkai para pemain bola basket siswa putera SMK Telkom Banjarbaru masih belum maksimal.

3.    Sering terjadinya kesalahan pada saat melakukan lay up shoot seperti keluarnya bola dari keranjang.
4.    Kontribusi tinggi badan dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil  lay up   shoot  pada siswa SMK Telkom Banjarbaru.
C.    Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi Permasalahan yang dibatasi dan akan diteliti adalah : Kontribusi tinggi badan dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lay up shoot bola basket pada siswa SMK Telkom Banjarbaru.
D.    Perumusan Masalah
Agar masalah lebih jelas dan terarah, perlu adanya perumusan masalah. Adapun perumusan masalah yang diteliti adalah :
1.    Seberapa besar kontribusi tinggi badan  terhadap hasil lay up shoot  bola basket SMK Telkom Banjarbaru?
2.    Seberapa besar kontribusi daya ledak  otot tungkai  terhadap hasil lay up shoot  bola basket pada siswa  SMK Telkom Banjarbaru?
3.    Seberapa besar kontribusi tinggi badan dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lay  up shoot  bola basket pada siswa SMK Telkom Banjarbaru?
E.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya :
1.    Kontribusi tinggi badan terhadap hasil lay up shoot bola basket pada siswa SMK Telkom Banjarbaru.
2.    Kontribusi daya ledak otot tungkai terhadap hasil lay up shoot bola basket pada siswa SMK Telkom Banjarbaru.
3.    Kontribusi tinggi badan dan  daya ledak otot tungkai terhadap hasil lay up shoot bola basket pada siswa SMK Telkom Banjarbaru.
F.    Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna :
1.    Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan keilmiahan  dalam bidang olahraga sesuai dengan profesi yang disandang oleh peneliti sebagai     calon sarjana pendidikan jasmani olahraga kesehatan dan rekreasi.
2.    Bagi guru pendidikan jasmani, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan  pertimbangan     atau  kriteria penilaian untuk memilih atlet pelajar yang diharapkan berprestasi, khususnya dalam cabang olahraga bola basket.
3.    Bagi peneliti lainnya, dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan untuk melakukan penelitian yang sejenis serta lebih spesifik menurut aturan yang berlaku.

BAB II
KERANGKA TEORITS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A.    Diskripsi Teoritis
1.    Pengertian Kontribusi
Secara umum yang dimaksud dengan kontribusi masukan atau sebuah bentuk dari pemberian masukan terhadap suatu sobjeck objeck tertentu. Sedangkan pengertian menurut yang dijabarkan oleh Hasan Alwi.dkk(2005:592), diartikan sebagai “sumbangan”. Sesuai dengan pengertian tersebut, maka masalah pada penelitian ini adalah kontribusi atau sumbangan antara variabel tinggi badan dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lay up shoot.
2.    Pengertian dan Peran Tinggi badan dengan Kemampuan Lay Up Shoot
Tinggi badan terdiri dari dua kata, yaitu tinggi dan badan. Istilah tinggi memiliki banyak pengertian diantaranya dapat berarti panjang apabila berbicara tentang ukuran badan (Tim Penyusun Kamus Pusat dan Pembinaan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990: 949). Sedangkan istilah badan juga memiliki banyak pengertian diantaranya adalah tubuh atau jasad manusia secara keseluruhan (Tim Penyusun Kamus Pusat dan Pembinaan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990: 63). Mengacu kepada kepada dua pengertian tersebut, maka yang dimaksud dengan tinggi badan dalam penelitian ini adalah ukuran panjang jasad manusia secara keseluruhan mulai dari telapak kaki hingga kepala bagian atas.


Jarak antara ring dengan lantai adalah 3,05 meter, dimainkan dengan dua tangan dan menggunakan bola besar yang terbuat dari kulit karet atau bahan sentetis dengan keliling lingkaran bola antara 74,9 – centi meter antara 600 – 650 gram, dengan kekencangan bola apabila dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter maka pantulan antara 1,20 – 1,40 meter ( Imam Sodikun, 1992:84 ; dan Akros Abidin, 1999 : 24 ).
Jadi seorang pemain yang memiliki badan tinggi lebih menguntungkan dibandingkan dengan yang memiliki badan yang pendek. Hal ini dikarenakan orang yang memiliki tinggi badan daya jangkau terhadap ring atau keranjang lebih dekat dibandingkan dengan yang memiliki badan yang pendek dalam permainan bola basket.
3.    Pengertian Dan Peran Daya Ledak Otot (power) Tungkai Tinggi Badan   Terhadap Kemampuan Lay Up  Shoot
a.    Pengertian daya ledak otot (power) tungkai
 ”Power atau daya ledak disebut juaga kekuatan eksplosif (Watson,1978, dalam Ismariyati 2006:59)”. Dan selain itu menurut ”Wahdjoedi (2000:61) menyebutkan bahwa daya ledak (power) adalah kemampuan tubuh yang memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk bekerja secara eksplosif”.
     Power menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya. ”Power merupakan hasil perkalian antara gaya (force) dan jarak (distance)

dibagi waktu (time) atau dapat juga power dinyatakan sebagai kerja dibagi waktu (Krikendall, 1987, dalam Ismariyati 2006:59)”.
b.    Peranan daya ledak otot (power) tungkai terhadap lay up  shoot bola basket
Jadi berdasarkan pengertian diatas, pengupayaan power yang baik tidak hanya menekankan pada kekuatan akan tetapi juga pada kecepatan. Sehingga kombinasi antara kekuatan dan kecepatan diperlihatkan pada setiap melakukan lompatan dan khususnya pada saat melakukan tembakan lay up bola basket. Jarak ring dengan lantai 3,05 meter maka seorang pemain dengan cepat menolak kakinya untuk meloncat dengan cepat dan tepat ke atas udara agar sasaran lebih dekat sehingga mudah untuk memasukkan bola kedalam keranjang lawan. Rangakaian gerakan menembak ( Shooting ) yang di ikuti dengan gerakan melompat seperti  jump shot, tembakan tiga angka ( Three poin shot ), dan lay up shoot.
 Khusus untuk lay up shoot  sangat membutuhkan daya ledak (power) otot tungkai yang cepat. Karena menurut Akros Abidin (2006:65) menyebutkan ”untuk dapat melakukan lompatan yang tinggi dalam gerakan lay up shoot, maka dibutuhkan kecepatan tiga atau empat langkah terakhir mendapat bola”.
4.  Pengertian Lay Up Shoot Pada Bola Basket
Lay up shot adalah merupakan jenis tembakan yang diawali dari menangkap bola atau dribel bola kemudian menumpu satu kaki dan terus melangkahkan kaki yang lain kedepan kemudian menumpu satu kaki dilanjutkan dengan melompat setinggi-tingginya menuju ke keranjang (baskets) dengan memasukkan bola.
Menurut Imam Sodikun. (1992:59) Menembak merupakan sasaran akhir setiap bermain. Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilannya dalam menembak. Dengan demikian keterampilan gerak dasar menembak (shooting) dalam permainan bola basket sangat penting untuk dikuasai secara baik

Olahraga ini memiliki teknik-teknik dasar yang harus dipelajari yaitu menurut Akros Abidin (1999: 59) dalam bukunya, teknik dasar tembakan terbagi menjadi 7 (tujuh) jenis yaitu:
a.    One Hand set shot (Tembakan satu tangan).
b.     free Throw (Tembakan bebas).
c.    Jump shoot (Tembakan sambil Melompat).
d.    Three poin (Tembakan tiga angka).
e.    Hook shoot (Tembakan mengkait).
f.    Lay Up shoot.
g.    Runner (Lay up yang di perpanjang)
Selain itu lay up menurut Imam Sodikun (1992:64) menjelaskan adalah jenis tembakan yang efektif, sebab dilakukan pada jarak yang sedekat-dekatnya dengan ring basket. Dari pengertian diatas lay up shoot memiliki presentase yang ketepatannya jauh lebih baik  dibandingkan dengan tembakan tiga angka yaitu dengan persentase 55 hingga 60 persen dan tembakan tiga angka dengan persentase 40 hingga 45 persen, disebabkan karena jarak tembak yang dilakukan jauh lebih dekat dibandinglan dengan tembakan tiga angka  (Jon Oliver 2007:13).
      Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan lay up shoot bola basket dalam penelitian ini adalah kemampuan menembak atau memasukan bola basket ke ring atau keranjang sebayak 8 kali. Skor dihitung bola yang dinyatakan syah masuknya, makin banyak skor tes yang diperoleh makin baik lagi nilainya. dengan menggunakan tes tembakan lay (Imam Sodikun 1992 : 125).
B.    Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan sangat dibutuhkan untuk mendukung kajian yang telah dikemukakan, sehingga dapat dipergunakan sebagai landasan untuk pengajuan hipotesis. Dengan adanya hasil penelitian dari Anang  Fathur Ridha (2009:42 ).  Hubungan antara  tinggi badan, kekuatan otot lengan, dan Daya ledak ( power ) otot tungkai dengan kemampuan shooting dalam permainan bola basket pada  mahasiswa pembinaan prestasi Bola Basket  Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.Berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis diatas dapat disimpulkan bahwa : (1)  ada korelasi / hubungan tinggi badan dengan ketepatan shooting  bola basket mahasiswa JPOK FKIP Unlam, pada taraf signifikan 0,05, karena to = 4,64 >  t (α = 0,05) = 1,71. Maka Ho ditolak. (2) Ada korelasi/ hubungan kekuatan otot lengan dengan ketepatan shooting bola basket mahasiswa JPOK FKIP Unlam, pada taraf signifikan 0,05, karena to = 2,31 > t (α = 0,05 ) (25) = 1,71. Maka Ho ditolak. (3)  Tidak ada korelasi/ hubungan daya ledak otot tungkai dengan ketepatan shooting bola basket mahasiswa JPOK FKIP Unlam, pada taraf signifikansi 0,05, karena to = 1,24 < t ( α = 0,05) (25) = 1,17 maka Ho diterima. (4) Ada korelasi/ hubungan tinggi badan, kekeutan otot lengan, daya ledak otot tungkai dengan ketepatan shooting bola basket mahasiswa JPOK FKIP Unlam, pada taraf signifikansi 0,05, karena Fo = 7,37 > F (α 0,05) (3/ 23 ) = 3,03, maka Ho ditolak.
C.    Kerangka Berpikir
Bola basket merupakan sebuah permainan yang menggunakan bola besar dan harus dilakukakan dengan menggunakan tangan. Dan sebagai olahraga tim bola basket memerlukan berbagai unsur pendukung untuk dapat bermain dengan baik seperti diantaranya unsur tinggi badan dan daya ledak otot tungkai yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas shooting yang baik. Karena shooting adalah suatu usaha memasukkan bola ke dalam ring atau keranjang basket lawan untuk meraih poin. Kemenangan dalam permainan bola basket ditentukan oleh banyaknya bola basket yang di Shooting atau ditembakan dan masuk kedalam ring atau keranjang basket. Dan dalam bermain bola basket perlu menguasai beberapa teknik dasar, Dimana dalam permainan ini terdapat salah satu teknik menembak ( Shooting ), diantaranya yaitu : One Hand set shot (Tembakan satu tangan). free Throw (Tembakan bebas). Jump shoot (Tembakan sambil Melompat). Three poin (Tembakan tiga angka). Hook shoot (Tembakan mengkait). Lay Up, Runner (Lay up yang di perpanjang ).
Agar tujuan Lay Up shoot lebih mudah tercapai semua itu harus didukung oleh tinggi badan  dan daya ledak otot tungkai.
“Seperti yang dijelaskan oleh Akros Abidin (2006:65) dalam bukunya yaitu  tembakan lay up dilakukan dekat dengan ring basket, setelah menyelip bola atau menggiring bola. Untuk dapat melakukan lompatan yang tinggi dalam gerakan lay up, maka dibutuhkan kecepatan pada tiga atau empat langkah terakhir mendapat bola”.  
   Dengan postur tubuh yang tinggi akan memudahkan seseorang malakukan lay up shoot, karena jarak antara ring dengan bola lebih dekat, sehingga memudahkan pemain untuk melakukan lay up shoot dan menciptakan poin sebanyak-banyaknya. Semakin tinggi seorang pemain, maka semakin sulit lawan untuk merebut atau menghalangi seorang pemain basket untuk mendekatkan diri kearah ring basket dan melakukan tembakan langsung atau lay up shoot ke keranjang. Dalam gerakan lay up shoot daya ledak otot tungkai merupakan komponen yang dominan. Karena semakin besar tolakan daya ledak  otot tungkai maka semakin besar pula tolakan untuk melompat kearah ring basket dan memaksimalkan ketepatan shooting pada melakukan lay up shoot.
Dari uraian diatas peneliti menyimpulkan, bahwa kontribusi tinggi badan   dan daya ledak otot tungkai mempunyai hubungan yang searah dengan ketepatan yang baik dalam melakukan  Shooting bola basket baik pada saat melakukan lay up shoot .
D.    Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
1.    Ada kontribusi tinggi badan terhadap hasil lay up shoot  bola basket pada siswa SMK Telkom Banjarbaru.
2.    Ada kontribusi daya ledak otot tungkai terhadap hasil tembakan lay up bola basket pada siswa SMK Telkom Banjarbaru.
3.    Ada kontribusi tinggi badan dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil tembakan lay up bola basket pada SMK Telkom Banjarbaru.                    
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
   
A.  Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang akan diteliti ini adalah mengenai tinggi badan yang diberi lambang X1 dan daya ledak (power) otot tungkai diberi lambang X2, keduanya merupakan variabel bebas (variabel independen), sedangkan hasil Tembakan Lay up diberi lambang Y yang merupakan variabel terikat (variabel dependen).
1.    Definisi Konseptual Variabel
a.    Tinggi badan.
Tinggi badan terdiri dari dua kata, yaitu tinggi dan badan. Istilah tinggi memiliki banyak pengertian diantaranya dapat berarti panjang apabila berbicara tentang ukuran badan (Tim Penyusun Kamus Pusat dan Pembinaan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990: 949). Sedangkan istilah badan juga memiliki banyak pengertian diantaranya adalah tubuh atau jasad manusia secara keseluruhan (Tim Penyusun Kamus Pusat dan Pembinaan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990: 63). Mengacu kepada kepada dua pengertian tersebut, maka yang dimaksud dengan tinggi badan dalam penelitian ini adalah ukuran panjang jasad manusia secara keseluruhan mulai dari telapak kaki hingga kepala bagian atas.
b.    Daya Ledak Otot (Power) Tungkai
      Daya ledak otot tungkai menurut ”Wahdjoedi (2000:61) menyebutkan bahwa daya ledak (power) adalah kemampuan tubuh
yang memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk bekerja secara eksplosif”.
c.    Lay Up Shoot
      Dalam google http://info49.mywapblog.com/post/4.xhtml Menembak memiliki arti yaitu usaha memasukkan bola ke dalam keranjang lawan untuk meraih poin.  Lay up shoot yaitu usaha memasukan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin.
2    Definisi Operasional Variabel
a.    Tinggi badan adalah ukuran panjang jasad manusia keseluruhan mulai dari telapak kaki hingga kepala bagian atas yang di ukur dengan menggunakan stadiometer.
b.    Daya ledak otot tungkai adalah kemampuan melakukan lompatan yang di ukur dengan tes  vertical jump.
c.    Lay up shoot adalah kemampuan melakukan lay up shoot  ke ring atau keranjang basket sebayak 8 kali. Skor dihitung bola yang dinyatakan syah masuknya, makin banyak skor tes yang diperoleh makin baik lagi nilainya. dengan menggunakan tes lay up shoot.
B.    Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dan pengambilan data bertempat di kampus Jurusan Pendididkan Olahraga dan Kesehatan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
C.    Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  metode deskriptif ,  dengan teknik  tes dan pengukuran.
Desain Penelitiannya,  secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut :
Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut :
     Variabel Bebas                                                      Variabel Terikat







Gambar 1 : Desain penelitian kontribusi tinggi badan dan daya ledak otot tungkai terhadap lay up shoot bola basket

 Keterangan :   X1  = Variabel hasil tes tinggi badan
                         X2 = Variabel hasil tes daya ledak otot tungkai
 Y  =  Variabel hasil tes tembakan lay up bola basket

D.    Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putera yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket sebanyak 22 (dua puluh dua) orang dan yang dijadikan sampel adalah keseluruhan total populasi pada saat terjadinya penelitian atau disebut juga dengan penelitian sensus. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131) yang dimaksud dengan sensus adalah penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin meneliti semua liku-liku yang ada didalam populasi.




E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.    Instrumen untuk mengukur tinggi badan adalah menggunakan stadiometer dengan cara berdiri tegak lurus, pandangan lurus pandangan lurus kedepan, (Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga   Republik Indonesia, 2005:5).
b.     Instrumen untuk mengukur daya ledak (power) otot tungkai adalah menggunakan alat vertical jump test dengan cara melakukan loncatan sebanyak dua kali, lalu diambil satu loncatan yang terbaik. Pengukuran diambil dalam skala centimeter (cm). (Ismaryati, 2006:60).
c.    Instrumen yang digunakan untuk tes lay up shoot bola basket adalah memasukan bola ke ring atau keranjang dengan dilakukan 8 kali percobaan. (Imam Sodikun, 1992:125).
F.  Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah tinggi badan, daya ledak otot tungkai, dan lay up shoot bola basket . Di dalam pengumpulan data, langkah-langkah persiapan yang harus ditempuh adalah :
1.    Tahap persiapan
a.    Mempersiapkan surat izin pengambilan data.
b.    Mempersiapkan surat izin peminjaman alat dan perlengkapan yang akan dipergunakan dalam pengambilan data yang ada di kampus JPOK  kepada ketua JPOK FKIP Unlam.
c.    Mempersiapkan alat dan perlengkapan yang akan digunakan dalam pengambilan data.

d.    Mempersiapkan tenaga pembantu dan penentuan tugas masing-masing tugas.
e.    Mempersiapkan formulir tes.
2.    Tahap Pelaksanaan
    Dalam tahap ini pelaksanaan tes dibagi dalam 3 (tiga) POS :
a.    POS I Tes Stadiometer  ( Pengukuran tinggi badan )
1)    Alat
a)    Stadiometer
b)    Blangko pencatat hasil
c)    Alat tulis
d)    Meteran baja
e)    Kursi
f)    Dan lantai yang rata
2)    Petugas tes
a)    Pembaca hasil pengukuran 1 orang
b)    Pencata hasil pengukuran 1 orang
3)    Pelaksanaan
a)    Orang coba ( Testee ) berdiri tegak diatas stadio meter, tanpa menggunakan alas kaki membelakangi dan merapat ke alat pengukur, kedua tumit bersentuhan satu sama lain, ujung kaki depan sedikit agak dibuka kurang lebih 390 derajat, pandangna lurus kedepan, sehingga tanda garis Frankfrut ( tidak dibuat/diperkirakan )letaknya horizontal.
b)    Kemudian alat penanda pengkur tinggi pada stadio meter dirapatkan pada kepala, selanjutnya dibaca hasil pengukuran itu pada skala alat pengukur tersebut. Satuan hasil pengukuran dalam centi meter.
c)    Hasil pengukuran dicatat pada lembaran / blangko yang telah disediakan.

a.    POS II Tes Vertical Jump (Pengukuran Daya Ledak (Power) Otot Tungkai)

           1) Alat
                a)Vertical jump
                b) Kapur
                c) Blangko pencatat hasil
                d)Alat tulis
           2) Petugas Tes


     a) 2 (dua) orang petugas pengukur daya ledak (power) otot    tungkai. Satu orang sebagai pengamat tinggi loncatan dan satu orang lagi sebagai pencatat hasil sekaligus sebagai pemanggil testee.
           3) Pelaksanaan
               a) Testee berdiri menyamping arah dinding,kedua kaki rapat, telapak tangan kaki menempel penuh dilantai, ujung jari tangan yang dekat dinding bubuk kapur.
               b) Satu tangan testee yang dekat dinding meraih keatas setinggi mungkin, kaki tetap menempel dilantai, catat tinggi raihan pada bekas ujung jari tangan.
                c) Testee meluncat ke atas setinggi mungkin dan menyentuh papan. Lakukan tiga kali loncatan. Catat tinggi loncatan pada bekas ujung jari tengah.
                d) Posisi awal ketika meloncat adalah: telapak kaki tetap menempel dilantai, lutut ditekuk, tangan lurus agak dibelakang badan.
              e) Tidak boleh melakukan awalan ketika akan meloncat.


b.    POS III ( Lay up shoot Bola Basket)
1)    Alat
a)    Lapangan Bola Basket JPOK FKIP Unlam Banjarbaru.
b)    Bola Basket.
c)    Ring.
d)    Formulir tes.
e)    Alat tulis.
2)    Petugas Tes
a)    Satu orang sebagai pencatat hasil sekaligus pemanggil testee.
b)    Satu orang lagi sebagai pengambil bola dibawah ring.
3)    Pelaksanaan
a)    Testee berdiri ditengah lapangan, samping kiri atau kanan sambil memegang bola.
b)    Kemudian menggiring bola menuju ring basket dan melakukan lay up shoot  (Imam Sodikun, 1992:125).
4)    Pencatat hasil
a)    Tembakan yang syah masuk adalah langkah lay up shoot nya betul dan bola masuk kering.
b)    Percobaan dilakukan sebanyak 8 (delapan) kali.
c)    Skor tes adalah dihitung semua bola yang syah masuk.      





                                                                                                              Tester  :  X

                                   Testee  :  X X X





                                      Testee  :  X X X

                  Gambar 2 : pelaksanaan tes tembakan lay up bola basket


G. Rancangan Analisis Data

1.    Uji Normalitas dengan Uji Lilliefors ( Sudjana, 2005:466-468)
2.    Uji Homogenitas dengan menggunakan Uji Barlett (Sudjana, 2005:261-246).
3.    Uji Linearitas menggunakan Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linear Sederhana (Sudjana, 1983:10-17).
4.    Uji Hipotesis kontribusi/sumbangan relative dalam statistika (Sutrisno Hadi, 1983)









Hipotesis :    1). H0 :  K x1y = 0
                          HA : K x1y  ≠ 0
                     2). H0 :  K x2y = 0
                          HA : K x2y  ≠ 0

                     3). H0  :  RX1X2Y = 0
                          Hi   : RX1X2Y ≠ 0


Keterangan :
H0        =  Hipotesis nol
Hi         = Hipotesis alternatif
KX1Y        = Kontribusi X1 terhadap Y
KX2Y        = Kontribusi X2 terhadap Y
RX1X2Y         = Kontribusi X1X2 terhadap Y
X1        = Variabel tinggi badan
X2         = Variabel daya ledak otot tungkai
Y         = Hasil lay up shoot bola basket